kisah sang pemburu alpa #2 [tamat]

siri satu


lalu berlarilah sang puteri meninggalkan aku yang membatu
terpana dengan apa yang terjadi
kepalaku digeleng-geleng untuk mencapai kesedaran
sedar-sedar sang puteri sudah hilang dari pandangan
aku tercongok-congok ke sisi
ke kiri dan ke kanan
tetap tak berjumpa
aku bulatkan tekad
" esok aku akan datang lagi ! "
maka berpergianlah aku ke tempat tersebut keesokannya
hanya semata-mata untuk berjumpa dengan sang puteri
namun, kali ini dia sudah bersiap siaga
asal ternampak akan kelibat aku
terus dia menghilangkan diri
hari demi hari peristiwa yang sama berulang
aku ucap dalam hati
" tak kan aku nak jumpa dia pun tak boleh. sampai dia menghilangkan diri setiap kali aku hadir "
seminggu kemudian berlakulah peristiwa yang mengubah sifat aku selamanya


[ seminggu kemudian ]


kali ini aku bermain helah
aku menyorok di balik rimbunan sejak awal pagi lagi
aku pasti kali ini sang puteri pasti tidak akan perasan akan kehadiranku
lantas misi untuk berjumpa dia akan berjaya
aku bersorak girang berseorangan
ternyata aku masih gagal melupakan si dia
sejam berlalu tanpa apa-apa berlaku
sedang aku sibuk melihat rama-rama terbang di sisi
sang puteri muncul dari entah mana
terus aku melompat
dan aku terpinga-pinga
mana tidaknya sang puteri sudah tidak kelihatan lagi
sedang aku masih hanyut dalam pemikiran aku 
tiba-tiba aku disergah
rupanya sang puteri sudah tahu akan helahku
aku berpeluh laju dan dadaku berdegup seolah-olah ingin meletus


sang puteri menuturkan satu ayat kepada aku dan terus berlalu pergi
aku terduduk, ternganga sambil menyesal
" bukan ini yang aku mahukan ! "
kutumbuk lantai hutan sekuat hati sambil menangis
dan ayat sang puteri terus bergema di segenap jiwaku


" wahai sang pemburu, sudah alpakah dikau akan niatmu yang pertama sekali, yang disaksikan oleh malaikat dan syaitan di sisi ? "

...........................................................................

TAMAT

p/s: cerita ini agak hambar ending dia sebab aku dah hilang mood
tetapi pengajaran dia mudah
1) sentiasalah perbaharui niat kita
2) niat yang baik itu pun tak menjamin pelaksanaan yang baik
inikan pula niat yang sudah pun buruk pada awalnya
menangis itu melembutkan jiwa yang keras