melihat sebuah kota lama,
kaherah nama panggilannya,
juga bergelar kota seribu menara,
hanya jasad aku yang berdiri,
namun minda aku bukan di sini,
fikiran aku melayang,
diteman matahari petang,
aku berfikir,
apa yang engkau zikir,
aku tahu kau kecewa,
rasa seperti dikhianat semua,
aku tahu kau sedih,
rasa seperti kau disisih,
tapi, tahukah kau ?
akan satu perkara,
yang aku ini manusia,
aku juga punya hati,
aku juga punya rasa,
aku juga punya jiwa,
aku juga rasa sedih seperti kau,
aku juga menangis seperti kau,
aku juga punya air mata,
aku juga berdarah bila luka,
jadi kenapa kau perlaku seolah hanya kau saja yang punya rasa,
hanya kau saja terseksa,
kenapa buat macam aku tak ada cerita ?
tak bersedih hiba,
tak punya rasa,
tak hilang apa-apa,
tak menitis air mata,
pernahkah aku ini kau tanya ?
sedarkah ?
aku bukan mainan yang kau punyai
untuk kau perbuat sesuka hati
aku bukan makanan,
untuk dibahagikan,
aku bukan hiasan,
atas almari papan,
jangan pernah kau lupa
aku adalah manusia
ah,
kenapa yang lukanya hati
tetapi air mata yang meniti ?
15/06/13
No comments:
Post a Comment